Wisata Kuliner Bandung Part I

05 Juni 2009

Bakmi Jogya “Plengkung Gading”
Nama “Plengkung Gading” berasal dari nama jalan tempat bakmi jogya ini pertama berdiri, yakni di Yogyakarta. Saat ini bakmi plengkung gading yang sudah lama berdiri itu, membuka cabangnya di jalan Kalimantan no. 4, Bandung, tiga tahun yang lalu tepatnya bulan April. Makanan yang ditawarkan disini sangat beraneka ragam. Dari mulai bakmi jogya, oseng-oseng mercon yang sudah sangat terkenal dengan bumbu pedasnya itu, lalu ada juga bebek goreng sambel bawang. Tempat makan ini berasal asli dari Jogyakarta, sehingga jangan heran bila datang ke tempat ini maka akan disuguhkan dengan bermacam lagu-lagu khas daerah Jogyakarta. Menu dari bakmi jogya ini salah satunya ada yang disebut “Magelangan”. Penasaran?? Magelangan yaitu berupa mie yang dicampur dengan nasi. Bakmi ini dimasak dengan menggunakan “Anglo”, maka dari itu rasa bakmi ini jauh berbeda dengan bakmi-bakmi biasa. Harga yang ditawarkan tempat makan ini rata-rata berkisar 15 ribu rupiah saja.

Wisata Kuliner Bandung Part II

Gehu Lada Bandung "Tahu Isi Toge Aneka Rasa"
Gehu Lada Bandung ini baru berdiri sejak Desember 2008. Dengan modal hanya tahu dan toge, Pak Feri, pemilik Gehu Lada aneka rasa ini, menciptakan sebuah cita rasa baru, gehu lada dengan aneka rasa yang pedas. Pak Feri ini sudah mulai membuka cabang gehu lada nya dimana-mana, seperti yang digambarkan di atas yaitu cabang gehu lada di depan Factory outlet The Summit, yang berada di jalan Riau, Bandung.
Cabang-cabang yang lain juga berada di Istana Plaza, Borma Antapani, dan Griya Buah Batu. Karena gehu ini asli buatan Bandung, maka Pak Feri belum membuka cabang hingga luar kota Bandung. Rasa yang ditawarkan gehu lada ini beraneka ragam, ada rasa pecel yang menjadi favorit pembeli, terasi, asinan, dan juga ada rasa keju,kalau-kalau pembeli tidak menyukai rasa pedas. Gehu ini dikemas dengan bentuk yang unik, yaitu toge, dilapis tahu, setelah itu dilapis dengan menggunakan tepung panir, jadi bentuk gehu ini menyerupai risoles. Sangat unik dan membuat kita ingin mencobanya. Harga yang diberikan juga cukup murah. Dengan mengeluarkan uang 1000 rupiah, maka Anda sudah bisa mendapatkan gehu lada aneka rasa ini.







Wisata Kuliner Bandung Part III

Kebab Turki “Baba Rafi”
Kebab Turki Baba Rafi ini sudah terkenal sejak dulu. Awal mula berdirinya kebab ini di Surabaya, oleh bapak Hendi Setiono, yang juga sudah membuka cabang di kota-kota besar di Indonesia. Beberapa kota besar diantaranya yaitu Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Medan. Pada tahun 2006, kebab Turki ini membuka cabangnya di Bandung. Di Bandung juga kebab Turki ini sudah banyak membuka cabang. Diantaranya di Sarijadi, Pasir Kaliki, Griya Pahlawan, Antapani, dan lain-lain. Gambar diatas merupakan gambar cabang kebab Turki di jalan Dipati Ukur no. 53, Bandung, yang berada di samping pom bensin. Menu yang diberikan oleh kebab Turki juga beraneka ragam. Ada beef dan chicken burger, ada pula yang disebut syawarma, yaitu sejenis roti hotdog yang diisi daging sapi. Kebab Turki ini sudah mulai dibuka sejak pukul 11 siang dan tutup pukul 9 malam.


Wisata Kuliner Bandung Part IV

Kodok Kuah dan Ular Goreng Asam Manis
Buat Anda yang suka nyoba makanan yang “ngga biasa”, bisa nyobain salah satu makanan-makanan extreme ini. Yang pertama adalah kodok kuah atau biasa dikenal dengan swike kuah. Restoran Kepiting Pekalongan dan Bubur Kodok Hot Pot yang terletak di daerah Cicendo ini menyediakan berbagai macam masakan seafood dan masakan kodok.
Kodok kuah ini disajikan dengan kuah tauco yang “ditemani” dengan potongan-potongan tempe.
Rasa daging kodok yang sangat ciri khas sangat terasa sekali dihidangan ini. Rasanya seperti daging ayam dengan tekstur seperti daging ikan. Selain kodok, menu yang menjadi favorit di restoran ini adalah Kepiting Pekalongan dengan harga Rp. 110.000,- per porsi. Sedangkan minuman favorit di restoran ini adalah Very Veggie yaitu jus yang terbuat dari campuran brokoli, mentimun, dan buah kiwi. Ada juga Morning Power yang terbuat dari lemon, lime, dan soda.
Menu kedua adalah Ular Goreng Asam Manis yang tersedia di restoran Naya Chinese Food and Snake Dishes yang terletak di Pasteur, Bandung. Kebanyakan orang akan merasa “kurang nyaman” begitu mendengar kata ular, apalagi sebagai makanan. Tapi setelah dicoba, salah satu menu andalan restoran Naya ini ternyata sangat lezat. Ketika pertama kali dihidangkan, yang tercium adalah seperti bau ikan goreng. Bentuknya pun tidak terlihat seperti ular malah seperti ayam yang dipotong-potong. Rasanya pun seperti daging ayam dengan tekstur yang sedikit lebih alot dibandingkan dengan daging ayam yang digoreng.

Wisata Kuliner Bandung Part V

Ayam Cola
Warung makan yang terletak di pujasera ITB ini terkenal dengan nasi ayam colanya yang dimasak dengan berbagai cara. Misalnya nasi ayam cola kering yang merupakan salah satu variasi disini. Disebut ayam cola karena ayamnya disajikan dengan kuah hitam dan rasanya mirip dengan cola.
Pertama kali ayam cola ini disajikan, kuah dari ayam cola ini terlihat seperti kuah rawon tapi setelah dirasakan, baru terasa bahwa ini bukan rawon melainkan lebih terasa seperti rendang yang sangat manis dengan sedikit rasa lada. Sangat cocok bagi mereka yang ingin mencari variasi makanan yang berbeda.












Wisata Kuliner Bandung Part VI

Klenger Burger
Kedai burger yang terletak di depan Dago Plaza ini menyediakan berbagai macam pilihan burger dan hotdog yang dimasak dengan cara di panggang. Yang menjadi ciri khas dari Klenger Burger adalah saos dan mayonnaise-nya yang banyak hingga “meleleh” ke pinggiran rotinya. Selain itu, menu favorit di Kelenger Burger adalah beef burger-nya yang berisi daging panggang 100gr, sayur-sayuran segar dan saos yang sangat banyak. Hotdog di kedai ini agak kurang diminati karena lebih enak rasa burgernya yang dipanggang.
Kedai Klenger Burger mempunyai tiga buah cabang di Bandung, yaitu di Jalan Riau, Jalan Buah Batu, dan Jalan R.E. Martadinata. Tapi kedai yang terletak di Dago Plaza tempatnya lebih enak buat hangout bersama teman-teman karena disediakannya meja-meja dan kursi-kursi kayu yang menjadi ciri khas dari Dago Plaza itu sendiri.















Digital Lighter Camera

07 Mei 2009


Digital Lighter Camera


Siapa yang akan percaya bahwa benda ini berbentuk korek api Zippo, tetapi ternyata bukan sebuah korek api. Namun sebenarnya ini adalah sebuah kamera digital yang mampu menampung lebih dari 300 gambar!
Kamera yang berbentuk korek api ini menggunakan teknologi baru untuk mengambil gambar secara detil dengan ukuran file yang kecil. Selain itu, kamera ini tidak akan membuat Anda berhenti sesaat ditengah-tengah “misi” untuk mengganti memory card. Dengan menggunakan teknologi LiteSync, Anda mampu mengambil gambar yang jelas di siang hari tanpa menggunakan flash. Bila Anda memerlukan bukti yang mendalam, gunakan surveillance mode dan secara otomatis akan mengambil gambar selama 19 hari dengan interval waktu 90 menit. Tentu saja, Anda juga dapat mengambil video klip dengan suara, sehingga Anda dapat merekam bagian-bagian dari bukti disaat Anda menemukannya.
Alat kecil ini juga mempunyai perekam suara yang bisa berguna jika Anda perlu mengambil hal-hal yang penting dan tidak boleh terlupakan. Alat ini akan merekam suara yang bersih selama 12 menit, sehingga Anda tidak lupa setiap informasi penting.
Teknologi terbaru dan canggih ini sangat berguna bagi seorang secret agents atau orang-orang yang bekerja di dunia bisnis. Alat ini dapat membantu orang-orang seperti mereka untuk mengumpulkan data dan fakta yang sebenarnya dengan lengkap, sehingga mereka dapat menghasilkan sebuah “jawaban” yang benar. Tetapi, bisa saja alat ini digunakan untuk melakukan kejahatan jika berada di tangan orang yang salah.

Sumber: http://www.spygearco.com/SpyLighterCamera-DS.htm